10 Adat Banyuwangi yang Memukau dari Suku Osing

Jul 8, 2018
Perjudian Online

Segenap kekayaan budaya Indonesia seringkali tersembunyi di dalam keberagaman suku dan adat yang dimiliki setiap daerah, begitu juga di Banyuwangi. Salah satu suku yang memiliki tradisi unik adalah Suku Osing. Dalam artikel ini, kita akan mengungkap 10 adat Banyuwangi yang memukau dari Suku Osing, yang masih dijaga dengan baik hingga saat ini.

Selamatan Kentongan

Salah satu tradisi unik Suku Osing yang sering dilakukan adalah Selamatan Kentongan. Kentongan merupakan instrumen musik tradisional yang digunakan untuk memanggil warga dalam acara penting. Selamatan kentongan adalah upacara syukuran yang diadakan bersama oleh seluruh warga. Adat ini mengandung nilai-nilai kebersamaan dan kerukunan yang tinggi.

Upacara Petik Laut

Upacara Petik Laut menjadi salah satu tradisi yang masih dilestarikan oleh Suku Osing. Setiap tahun, masyarakat Suku Osing akan melakukan upacara ini sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil laut yang melimpah. Acara ini melibatkan ritual keagamaan dan kebersamaan dalam menghormati mata pencaharian tradisional mereka.

Kuda Lumping

Salah satu pertunjukan yang sering dijumpai dalam budaya Suku Osing adalah Kuda Lumping. Pertunjukan ini melibatkan para penari yang mengendarai kuda kepang kayu dengan diiringi oleh musik tradisional. Kuda Lumping bukan hanya sekadar hiburan, tapi juga memiliki makna spiritual dan kearifan lokal.

Pesugihan

Pesugihan merupakan tradisi kepercayaan yang masih dipegang kuat oleh Suku Osing. Meskipun kontroversial bagi beberapa pihak, pesugihan bagi masyarakat Suku Osing adalah sumber spiritual untuk merawat lingkungan dan meraih kesuksesan. Pesugihan dilakukan dengan tata cara yang khusus dan sarat makna filosofis.

Tari Gandrung

Tari Gandrung merupakan tarian tradisional khas Banyuwangi yang sering dijadikan sebagai simbol keceriaan dan kegembiraan dalam acara-acara penting. Suku Osing menjaga keaslian gerakan dan pakaian dalam menari Gandrung, sehingga pesonanya tetap terjaga sepanjang generasi.

Kuliner Tradisional

Selain adat dan budaya, Suku Osing juga mempunyai warisan kuliner tradisional yang lezat dan khas. Beberapa makanan tradisional seperti Nasi Tempong, Sego Pecel, dan Wedang Uwuh merupakan contoh dari kekayaan kuliner yang dimiliki Suku Osing. Kuliner ini menggambarkan keanekaragaman rasa dan keunikan Banyuwangi.

Pencak Silat Banyuwangi

Pencak Silat merupakan seni beladiri yang turut dilestarikan oleh Suku Osing. Di Banyuwangi, pencak silat tidak hanya sebagai olahraga bela diri, tapi juga sebagai bagian dari identitas kebudayaan yang harus dijaga dengan serius. Pesilat-pesilat dari Suku Osing sering mengikuti berbagai kompetisi dan festival pencak silat di dalam maupun luar negeri.

Seni Tenun Ikat

Seni tenun ikat adalah kekayaan lain yang dimiliki oleh Suku Osing. Tenun ikat merupakan kerajinan khas Banyuwangi yang menggambarkan kepiawaian para perajin dalam membuat kain dengan teknik yang rumit. Setiap motif dan warna pada kain tenun ikat memiliki makna filosofis untuk masyarakat Suku Osing.

Adat Perkawinan

Upacara perkawinan di Suku Osing dipenuhi dengan adat istiadat yang sarat makna. Mulai dari prosesi lamaran hingga akad nikah, tiap tahapan dihiasi dengan tradisi-tradisi khas Suku Osing. Perkawinan di Suku Osing tidak hanya menyatukan dua insan, tapi juga dua keluarga dan dua budaya yang berbeda.

Sastra Lisan

Sastra lisan, seperti pantun dan tembang Osing, menjadi penjaga kearifan lokal dan sejarah Suku Osing. Melalui sastra lisan, cerita-cerita legenda dan mitos nenek moyang terus diwariskan dari generasi ke generasi. Sastra lisan merupakan bentuk dari kekayaan intelektual Suku Osing yang patut dilestarikan.